SMA NEGERI 1 TARAKAN
Keterangan gambar dan warna adalah sebagai berikut :
• Ciri seorang siswa yang sedang menuntut ilmu
• Tanda dari suatu lembaga pendidikan dimana terjadi proses belajar mengajar
• Belajar di SMA Negeri I bukan hanya bersumber dari buku kurikulum saja, namun juga dari sarana lain sesuai perkembangan jaman (mis: internet) sehingga peserta didik bukan hanya siap berkompetisi di level lokal saja, bahkan siap juga berkompetisi di level nasional, juga internasional.
Sebagai ciri khas Tarakan (diambil dari Ornamen ukiran yang biasa di buat pada suatu monumen).
Visi Misi SMA Negeri 1 Tarakan
VISI :
Unggul dalam prestasi seiring dengan perkembangan IPTEK dan TIK serta siap berkompetisi di era globalisasi berdasarkan iman dan taqwa.
MISI :
1. Melaksanakan kegiatan peningkatan iman dan taqwa untuk menumbuhkan kepribadian siswa sebagai insan yang berakhlak mulia.
2. Melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan bertaraf internasional.
3. Meningkatkan profesionalisme pendidik dan tenaga kependidikan..
4. Melaksanakan pengadaan sarana prasarana yang menunjang kegiatan belajar mengajar sesuai dengan perkembangan IPTEK dan TIK.
5. Menciptakan lingkungan sekolah yang kondusif.
6. Menerapkan manajemen partisipatif dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan stakeholders.
Sejarah SMA Negeri 1 Tarakan
Sekitar tahun 1960 SMA ini adalah merupakan cabang / filial dari SMA Negeri Samarinda ( sekarang SMA Negeri 1 Samarinda ) dipimpin oleh Kepala Sekolah Yacob I Salu. Karena adanya tugas lain, setelah berlibur bepergian beliau tidak kembali. Untuk kelancaran belajar mengajar oleh bidang PMU ( sekarang Bidang Dikmenum ) Kanwil Depdikbud Propinsi Kalimantan Timur untuk priode 1961 – 1975 tugas Kepala Sekolah dipercayakan kepada Bapak Yuslimin Sanlias, BA.
Sesuai dengan SK mentri P dan K RI – Kepala Inspektorat Tata Laksana tertanggal Jakarta, 30 Juli 1964 nomor 79/SK/III terhitung tanggal 1 Agustus 1964 SMA ini resmi menjadi SMA Negara yang berdiri sendiri baik organisatoris, administratif, maupun di bidang teknik kependidikan.
Kemudian berdasarkan SK Direktorat Pendidikan Umum tertanggal Jakarta, 30 Juli 1965 nomor 18/Dirpu/1965 terhitung tanggal 1 Agustus 1965 SMA Negara ini resmi menjadi SMA Negeri yang berdiri sendiri.
Walaupun SMA ini telah menjadi SMA Negeri namun tantangan-tantangan, hambatan-hambatan, kesulitan-kesulitan dan lain sebagainya masih banyak sekali yang harus diatasi demi kelancaran pelaksanaan proses belajar mengajar yang pada waktu itu belum stabil desegala bidang.
Gedung sebagai sarana tempat melaksanakan proses belajar mengajar masih meminjam / menggunakan sekolah Cina Chiau Tsung Tarakan yang berdasarkan Surat Berita Acara peminjaman / pemakaian tertanggal 7 Juni 1966 nomor 01/P/66 penaggung jawab gedung tersebut adalah Kepala SMP Fajar. Alhamdulillah, sesuai SK Kepala Kantor Wilayah Debdikbud Propinsi Kaltim tertanggal 20 Agustus 1975 nomor D.III/PW – KT/75 terhitung tanggal 20 Agustus 1975 sekolah Cina Chiau Tsung yang dipinjam sebagai tempat pelaksanaan proses belajar mengajar dan kegiatan lainnya oleh Kepala Kantor Wilayah Depdikbud Propinsi Kaltim secara resmi diserahkan penggunaannya kepada SMA Negeri Tarakan.
Sejak saat itulah SMA Negeri memiliki gedung sendiri. Berkat keuletan Kepala Sekolah dan kerjasamanya dengan para guru / pendidik, baik guru tetap maupun guru honor maka segala tantangan-tantangan, kesulitan, hambatan dapat diatasi sehingga pelaksanaan proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan lancar yang akhirnya para siswa siswinya selalu mendapat keberhasilan yang memuaskan
Tujuan SMA Negeri 1 Tarakan
JANGKA PENDEK :
• Kelulusan siswa 85 % dengan nilai minimal 5,01
• Program yang tersedia ada 3, yaitu IPA, IPS, Bahasa dengan 1 Bahasa Asing.
• Jumlah siswa yang diterima di Perguruan Tinggi yang terakreditasi baik melalui jalur non tes mencapai 5 %.
• Jumlah siswa yang diterima di Perguruan Tinggi yang terakreditasi baik melalui jalur tes mencapai 25 %.
• Adanya siswa yang sukses dalam Olimpiade Sains tingkat Nasional.
• Jumlah kegiatan ekstra kurikuler meningkat meliputi bidang seni, olah raga, kepemimpinan, sains dan bahasa.
• Tenaga kependidikan lebih profesional dan inovatif.
• Kedisiplinan siswa, guru dan tenaga administrasi meningkat.
• Pemeliharaan dan perbaikan sarana dan prasarana.
• Adanya peningkatan kesejahteraan tenaga kependidikan.
• Adanya pembenahan pelayanan administrasi.
JANGKA MENENGAH :
• Kelulusan siswa 90 % dengan nilai minimal 6,01.
• Program yang tersedia ada 3, yaitu IPA, IPS, Bahasa dengan 2 Bahasa Asing.
• Jumlah siswa yang diterima di Perguruan Tinggi yang terakreditasi baik melalui jalur non tes mencapai 10 %.
• Jumlah siswa yang diterima di Perguruan Tinggi yang terakreditasi baik melalui jalur tes mencapai 50 %.
• Adanya peningkatan jumlah siswa yang sukses dalam Olimpiade Sains tingkat Nasional.
• Kegiatan ekstra kurikuler ditambah pada yang mengarah pada pembekalan ketrampilan serta pelaksanaannya lebih efektif.
• Tenaga kependidikan lebih profesional dan inovatif.
• Kedisiplinan siswa, guru dan tenaga administrasi lebih meningkat.
• Pemeliharaan dan pengembangan sarana dan prasarana.
• Kesejahteraan tenaga kependidikan lebih meningkat.
• Pelayanan administrasi lebih baik.
Senin, 26 Oktober 2009
Diposting oleh Pudtri Mardiyah di 02.01
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar